WELCOME

WELCOME

Thursday, March 3, 2011

Konsumsi Ayam Goreng di Jalan, Amankah?



REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan bisnis ayam goreng semakin menjamur di masyarakat. Masyarakat menggemari ayam goreng mulai dari santapan fast food seperti di yang dijual di KFC, McDonalds dan bisnis waralaba fried chicken lainnya.

Kini, ayam goreng juga sudah banyak dijual di pinggir jalan dengan gerobak. Lalu, apakah mengonsumsi ayam goreng yang dijual di jalanan itu aman buat muslim?

Founder Halal Corner, Aisha Maharani menjelaskan ada tiga poin kritis potensi ketidakhalalan ayam goreng ini. Pertama, cara menyembelihnya yang tidak diketahui secara pasti. Kedua, kandungan bumbu-bumbunya, seperti krispi yang ada pada ayam goreng itu dicampur dengan apa. Ketiga, minyak goreng yang digunakan apakah minyak curah atau bukan.

Jika ayam itu tidak disembelih dengan ketentuan Islam, maka itu haram. Untuk sajian ayam goreng di restoran fast food seperti di KFC ataupun McDonalds dan lainnya, menurut Aisha, perusahaan tersebut telah mengantongi sertifikat halal. Sehingga aman dikonsumsi banyak orang.

Namun, perusahaan itu juga harus terus memperbarui sertifikat secara berkala atau setiap dua tahun. Perusahaan makanan, termasuk bisnis ayam goreng dianjurkan konsisten menerapkan sistem halal yang dibuat.

Selain memiliki sertifikat halal untuk produk yang dijual, mereka juga harus memiliki sistem jaminan halal. Sistem ini merupakan perjanjian perusahaan untuk mendukung produk halal mereka dengan menjamin bahwa seluruh teknik, proses pembuatan produk, mulai dari penyimpanan, pengolahan hingga hasil dikelola secara baik.

Untuk itu, perusahaan ini harus bersedia diperiksa sewaktu-waktu oleh badan resmi yang berwenang, misalnya oleh Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI).

Apa yang menjadi kendala selanjutnya adalah tidak sebandingnya tenaga SDM yang dimiliki oleh LPPOM MUI untuk memeriksa seluruh produk halal maupun sistem jaminan halal sebuah perusahaan. Padahal, kebutuhan masyarakat muslim untuk dijamin sudah begitu mendesak.





No comments:

Post a Comment