ayam goreng babehdepokraya.com-Depok memang sudah terkenal jadi kota kuliner. Apapun jenis makanan ada di sini. Tidak heran kalau kemudian pada hari Sabtu dan Minggu tingkat kemacetan di Depok sangat parah. Coba lihat di kiri-kanan Jalan Margonda, hampir separoh bangunan yang ada di situ kini sudah berubah menjadi kawasan kuliner.Mobil parkir sepanjang jalan, karena tidak semua restoran atau rumah makan di situ mempunyai lahan parkir yang memadai.
Jenis makanan di Depok sangat beragam, mulai dari makanan tradisional sampai makanan mancanegara. Mulai dari emperan toko, sampai mall, seperti di Margo City, Mall Depok, ITC Depok, Detos dan sebagainya. Tapi jangan salah, makanan enak itu tidak mesti selalu ada di jalan-jalan utama. Kadang makanan yang diusung dengan gerobak dorong pun menjadi pilihan pavorit, terutama di kalangan anak-anak muda.
Ayam Goreng Babeh misalnya, hanya pakai gerobak dorong, kemudian mangkal di pertigaan Jalan Mangga Raya dengan Jalan Delima Raya, Depok satu dekat lapangan RW. Tapi ramainya minta ampun. Jam dagangnya hanya dari pukul 17.00 wib sampai 20.00 wib. Setelah itu? Sudah habis. Gerobak pun sudah di dorong ke rumahnya.
Ayam Goreng Babeh sebenernya hanya menjual ayam goreng potongan dan sate daleman (usus, ati, kulit, tunggir, dll). Tapi soal rasa? Wueehh, luar biasa, gurih gan dan pas banget di lidah. Yang khasnya justru pada bumbunya yang dibuat seperti kuah sate. Harganya pun sangat terjangkau oleh anak-anak SMA atau mahasiswa. Satu tusuk ampela atau kulit misalnya, hanya Rp 2.000. Ayam goreng hanya Rp 6.000, kecuali sayap hanya Rp 3.000. Yang paling pavorit adalah sate kulit, karena rasanya gurih dan empuk. Tidak sadar bisa-bisa satu kali nongkorong itu, puluhan tusuk bisa habis.
Artikel Terkait : Walikota Depok Hentikan Program ODNR dan ODNC
Setiap hari, bebah menghabiskan 16 ekor ayam dan 60 kilogram kulit ayam. Bayangkan, kulit ayam seringan begitu habis sampai 60 kilogram per hari. Karena merasa sudah mulai tua, babeh kini lebih sering sebagai pengawas saja, anakn-anaknya yang berjualan, salah satunya Budi. Anak babeh yang lain jualan yang sama di dekat Jalan Tole Iskandar dan Jalan Tanah Baru. ”Alhamdullah sudah 3 lokasi kita tempat berjualan,” kata Babeh kepada depokraya.com.
Kenapa disebut Ayam Babeh, karena pedagang ayam goreng itu memang dipanggil babeh oleh anak-anak SMA dan mahasiswa yang menjadi pelanggan utama si babeh. Nama aslinya Abud, usia 60 tahun. Si Babeh sebenarnya sudah merintis usaha itu sejak tahun 2006, tapi karena kurang beruntung, si babeh mecoba perantauan ke kota lain dengan dagangan yang sama. Tidak lama kemudian babeh kembali ke Depok. Baru dua tahun terakhir, bisnis ayam goreng babeh ini booming di Depok dan sangat terkenal di kalangan anak-anak muda.
Mau coba ayam goreng bebeh, datanglah sekitar pukul 17.00 wib ke Jalan Mangga Raya dekat pos RW. Kalau anda membawa mobil, silakan parkir di lapangan bulu tangkis RW karena memang sudah disiapkan sebagai tenpat parkir. Hari Minggu babeh istirahat, tidak jualan. (red)
No comments:
Post a Comment