WELCOME

WELCOME

Sunday, April 17, 2016

Resep Nugget Ikan Lele Enak

Resep nugget ikan lele - nugget kalau biasanya terbuat dari daging ayam atau daging lainnya kali ini akan beda yaitu memakai daging ikan lele. benar ini dapat menjadi alternatif atau variasi jika bosan dengan daging ayam. secara tekstur dan rasa tentu beda. tapi yang pasti ini juga sangat enak tidak kalah dengan nugget ayam atau tahu.
resep nugget ikan lele
 nugget ikan lele

nugget ikan lele juga sangat dianjurkan bagi pengusaha atau peternak ikan lele. kalau biasanya hanya menjual ikan lele ke warung makan. bisa menjadikan ide bisnis yang menguntungkan dengan membuat nugget ikan lele. tentu nugget yang satu ini belum sepopuler nugget ayam , ini malah bagus menurut saya. ini membuka sebuah peluang bisnis yang menguntungkan. selain enak , gizi ikan lele ini sangat bagus bagi kesehatan jadi anda bisa mempromosikan keunggulan nugget ikan lele ini. tentunya sangat menarik bukan?

untuk itu tentu harus tahu cara mengolah ikan lele menjadi nugget yang enak, bagaimana caranya ? sudah tahu resepnya? tenang saja. untuk inilah saya membuat artikel ini. saya akan membagikan resep nugget ikan lele yang enak bagi anda. anda bisa meniru resepnya atau bisa memodifikasinya sesuai keinginan anda. silahkan yang mau tahu resepnya?


Bahan membuat nugget ikan lele

  • daging ikan lele yang sudah digiling 250 gram
  • telur ayam 2 butir
  • lada halus 2 gram
  • garam dapur 7 gram
  • bawang putih 5 gram
  • biji pala 1 buah , haluskan
  • putih telur ayam 2 buah
  • tepung panir sebanyak setengah kilo
  • minyak goreng secukupnya
  • roti tawar 1 lembar

Cara membuat nugget ikan lele

  • masukan daging ikan lele , roti dan telur ke blender , kemudian haluskan.
  • tambahkan bumbu garam , pala , lada dan juga bawang putih halus. aduk rata sampai tercampur , aduk selama 5 menit
  • siapkan loyang , olesi dengan minyak sayur , kemudian alasi loyang dengan kertas roti. masukan adonan.
  • siapkan kukusan, ketika air dalam kukusan mendidih. kukus adonan selama setengah jam.
  • setelah matang , angkat kemudian dinginkan. setelah itu potong adonan sesuai selera.
  • setelah itu taburi nugget dengan tepung roti kemudian celupkan ke putih telur kemudian taburi dengan tepung roti lagi. kemudian goreng. lakukan ke nugget yang lain.
  • goreng sampai matang.
  • baca juga resep nugget ikan tenggiri

Thursday, April 14, 2016

Roti Tawar Tepung Gandum Utuh

Roti tawar yang terbuat dari tepung gandum utuh (whole wheat) lebih sehat karena lebih tinggi serat dan banyak mengandung vitamin dan mineral. Anda ingin membuatnya di rumah? berikut resepnya untuk Anda. Resep/Dapur Uji/ Foto; Budi Sutomo.

Whole Wheat Bread

Bahan:
500 g tepung terigu tinggi protein
500 g tepung terigu gandum utuh ( whole wheat)
50 g margarin/mentega putih
50 g gula pasir
15 g ragi instan
630 ml air es
10 g susu bubuk
5 g bread improver/baker bonus
1 sdt crumb softener
5 g garam halus
Cara Membuat:
1. Campur tepung terigu tinggi protein dengan tepung whole wheat, bread improver, susu bubuk, crumb softener, gula pasir, ragi instan,dan garam halus. Aduk rata.
2. Tuang air sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga kalis. Tambahkan mentega, uleni kembali hingga adonan benar-benar kalis.
3. Bulatkan adonan, lalu diamkan 60 menit atau hingga adonan mengembang dua kali lipat dari besar semula. Kempeskan adonan.
4. Potong adonan sesuai ukuran loyang, bulatkan adonan, fermentasikan kembali selama 15 menit. Kempeskan adonan kembali.
5. Bentuk adonan bulat panjang, letakan di atas loyang roti tawar ukuran 25 x 10 x 12 cm yang telah dioles dengan margarin. Fermentasikan selama 60 menit. Atau hingga adonan mengembang sempurna.
6. Panggang di dalam oven bertemperatur 200 derajat celsius selama 25 menit atau hingga roti matang dan berwarna kuning kecokelatan. Angkat dan dinginkan.
7. Keluarkan roti dari loyang, atur di atas piring saji. Hidangkan.
Untuk 4 loyang

Tip:

Roti seringkali bantat dan keras bisa disebabkan karena salah memilih jenis tepung terigu. Karena itu, gunakan selalu tepung terigu tinggi protein untuk membuat roti tawaratau roti whole wheat. Suhu oven yang terlalu rendah serta fermentasi yang terlalu singkat juga bisa menyebabkan roti tawar keras dan bertekstur kasar.

Kue Sarang Semut

Kue tradisional Indonesia sangat beragam. Selain rasanya yang lezat, tampilan juga menggugah selera. Seperti kue sarang semut ini. Teksturnya menarik karena memiliki serat-serat menyerupai sarang semut. Resep/Foto/Dapur Uji; Budi Sutomo.

Bolu Sarang Semut

Bahan A:
350 g gula pasir
350 ml air
1 lembar daun pandan, simpulkan
4 lembar daun jeruk purut
Bahan B:
130 g tepung terigu protein sedang
5 butir telur ayam
100 ml susu kental manis
150 g margarin, lelehkan
1 sdt baking soda
¼ sdt garam halus
Cara Membuat:
1. Panaskan gula pasir hingga menjadi karamel. Tuang air, daun pandan, garam dan daun jeruk. Masak hingga mendidih dan agak mengental. Ukur karamel cair sebanyak 400 ml. Sisihkan dan dinginkan.
2.  Kocok telur dan garam hingga mengembang. Masukkan tepung terigu, karamel, baking soda, dan margarin yang telah dilelehkan. Aduk rata.
3. Siapkan loyang cake yang telah dioles dengan margarin. tuang adonan, ratakan.
4.     Oven dalam suhu 140 derajat celsius selama 40 menit atau hingga matang. Angkat. Dinginkan. 
    4. Keluarkan kue dari cetakan, potong-potong. Sajikan.
Untuk  12 Potong


Tip: Panaskan oven sebelum adonan dipanggang agar terbentuk sarang semut yang bagus.

Tanaman Herbal Berkhasiat Obat

Indonesia sangat kaya akan flora. Diantaranya adalah tanaman herbal yang dapat berkhasiat sebagai obat dan campuran ramuan herbal. Anda ingini mengenal lebih dekat tanaman obat keluarga? Berikut beberapa diantaranya.

 
Daun Dewa ( Gynura segetum (Lour.) Merr.)
Daun dewa memiliki bentuk tanaman yang unik dan sering dimanfaatkan sebagai tanaman hias selain sebagai tanaman apotik hidup. Daun dewa memiliki efek farmakologis sebagai obat anti koagulan, stimulasi sirkulasi, mencairkan bekuan darah, menghentikan perdarahan, membersihkan racun, menurunkan panas, mencegah kanker, obat batuk, mengobati jerawat, dan mengobati kejang pada anak. Manfaat kesehatan ini karena adanya senyawa kimia terkandung di dalam daun dewa. Kandungan kima bermanfaat diantaranya, steroid, saponin, flavonoid, dan minyak atsiri.



Daun Prasman (Eupatorium triplinerve Vahl )
Daun prasman dipercaya memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Diantaranya mengobati panas dalam, peluruh kencing, anti diare, sakit kepala, dan peluruh kencing. Manfaat ini karena banyaknya zat kimia yang terkandung di dalam daun prasman, diantaranya cumarine, dimethylester thymohydrodiion, ayepin, timohidrokuinon, folifenol, flavonoida, dansaponin.



Daun Sendok ( Plantago mayor)
Bahan kimia berkhasiat obat di dalam daun sendok, diantaranya polifenol, flavonoid, tanin, ursolic acid, plantagin, aucbin, choline, catalpol, dan stearic acid. Efek farmakologis daun sendok diantaranya sebagai obat cacingan, hepatitis, kencing manis, diare, demam, flu, panas dalam, dan ganguan nyeri lambung.
 

Gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F)
Tanaman gandarusa sering digunakan sebagai tanaman pagar atau  tanaman hias karena daunnya yang indah. Tanaman ini mengandung zat kimia bermanfaat, seperi alkaloid, saponin, flavonoid, olifenol, minyak atsiri, justicin, dan kalium. Khasiat dari tanaman gandarusa adalah sebagai analgesic, antipiretik, diaforetik, diuretic, sedative, melancarkan peredaran darah, dan anti rematik. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah bagian daun.
 


Gendola ( Basella rubra Linn.)
Tanaman gendola memiliki rasa yang enak menjadi bahan lauk tumisan. Selain memiliki daun yang indah, tanaman gendola juga mengandung senyawa kimia yang bermanfaat baik untuk kesehatan tubuh. Zat kimia terkandung diantaranya organic acid, glucan, c-carotene, dan mucopolysacharida. Tanaman ini juga kaya akan saponin, Vitamin B, C, dan A.


Tanaman Gendola mempunyai efek farmakologis, seperi obat turun panas, mengobati penyakit campak, mencegah diare, mencegah influenza, obat rematik, dan antioksidan alami.

Keji Beling ( Strobilanthes crispus )
Tanaman keji beling mengandung senyawa kimia seperti garam alkali, asam silikat, karbonat, triterpena, natrium, dan kalium. Tanaman ini dipercaya memiliki efek farmakologis seperti bersifat diuretik atau peluruh kencing, mengobati batu ginjal, mencegah batu empedu, mencegah sembelit, dan wasir. Bagian tanaman yang dimanfaatkans ebagai obat herbal adalah bagian daunnya.

Pegagan ( Centella asiatica )
Tanaman pegagan sering dimanfaatkan daunnya sebagai bahan urapan. Tanaman pegagan memiliki kandungan zat kimia bermanfaat, seperti thankunside, asiaticoside, tanin, resin, vellarine, dan brahmic acid. Tanaman pegagan dipercaya dapat membantu pengobatan penyakit sifilis, anti infeksi, anti racun, peluruh kencing, penurun panas, obat batuk, darah tinggi, dan obat sakit kepala.
Sambiloto (  Andrographis paniculata (Burm.F.)
Tanaman sambiloto menagandung bahan kimia seperti lakitonw, andrographolide, neondrographolide,  homoandrographolide, flavonoid, keton, dan alkane. Efek farmakologis sambiloto adalah sebagai obat turun panas, anti racun, anti radang, anti bengkak, obat tumor, mengobati tifus, disentri, batuk, dan kencing manis.
 

Sambung Nyawa (Gynura procumbens (Blume) Miq.)
Termasuk tanaman semak. Biasanya bagian yang dimanfaatkan untuk ramuan herbal adalah bagian daunnya. Tanaman ini mengandung senyawa kimia seperti flavonoid, saponin, dan alkoloid. Tanaman sambung nyawa dipercaya dapat membantu penyembuhan penyakit seperti tumor, mag, penurun darah tinggi, menurunkan kolesterol, obat daiabetes, dan wasir.

Tapak Liman ( Elepantopus scaber L.)
Kandungan senyawa kimia di dalam tanaman tapak limana dalah elephantopin, epifrieelinol, stigmasterol, lupenol, lupeol asetatdan flavonoid luteolin. Tanaman ini memiliki rasa yang pahit. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat herbal adalah daunnya. Tapak liman dipercaya membantu penyembuhan penyakit diare, perut kembung, hepatitis, beri-beri, demam, flu, dan anti radang.

Daruju ( Acanthus ilicifolius Linn.)
Bagian tanaman daruju yang digunakan sebagai obat herbal adalah bagian daun dan akar. Senyawa kimia di dalam daruju adalah flavone dan asam amino. Efek farmakologis dari tanaman daruju dipercaya dapat sebagai obat anti radang, obat batuk, kanker, rematik, batuk dan obat cacing.

Binahong ( Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)
Tanaman binahong dipercaya dapat menyembuhkan gangguan penyakit maag, gagal ginjal, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah kanker, mengatasi diabetes, dan mengobati bengkak kandung kemih.
Kandungan kimia yang terdapat dalam tanaman binahong adalah flavonoid, asam oleanolik, asam askorbat, dan saponin.  Zat-zat ini menjadikan binahong dapat berfungsi sebagai antibakteri, antivirus, analgesik, dan antioksidan. Teks & Foto: Budi Sutomo.

Bumbu Daun Pelezat Masakan

Banyak daun yang biasa digunakan sebagai bumbu dapur. Daun-daun ini memiliki aroma yang harum dan khas sehingga membuat masakan lebih lezat dan menggugah selera.

Daun Ketumbar (Coriandrum sativum)
Sering disebut coriander leaf atau cilantro. Sepintas bentuknya mirip daun kemangi. Aroma wangi daun ketumbar sangat khas, serta dapat menghilangkan aroma amis olahan ikan, kerang, dan udang. Penggunaannya dengan diiris halus atau dipetik daunnya. Sup dan masakan oriental banyak menggunakan daun ketumbar sebagai bumbunya seperti sup tom yam dan som tam asal Thailand.

Daun Jintan/Daun Tebal (Plectranthus amboinicus L. Spreng.)
Tampilannya yang tebal dan berbulu halus membuat daun ini sering disebut daun tebal. Daun jintan banyak dipakai di dapur Sulawesi. Aromanya merupakan kombinasi bau jintan dan adas. Iris halus dan tambahkan daun pada masakan berkuah untuk mendapatkan cita rasa khas dan tekstur yang kental. 




Daun Bangun-Bangun (Coleus amboinicus)

Bumbu ini banyak digunakan di dapur Sumatera, terutama daerah Batak. Sepintas penampakannya mirip daun jintan, namun lebih tipis dan berbulu. Bagian yang digunakan adalah pucuk daun mudanya. Manfaat daun ini adalah dapat menghilangkan aroma amis pada olahan ayam dan ikan. Daun ini juga sering dimasak menjadi sayur berkuah santan.


Daun Miana/Coleus (Coleus atropurpureus Bentham)

Warna daun ini merah tua, dan karena keindahannya maka sering ditanam sebagai tanaman hias. Miana banyak digunakan di dapur Toraja. Pilih pucuk daun mudanya dan tambahkan pada olahan daging kerbau atau babi agar bau tajam daging berkurang. 


Daun Jeruk Purut (Citrus ×hystrix)

Termasuk bumbu daun yang banyak digunakan. Soto, sup, gulai, kari, dan kalio akan lebih harum dan segar cita rasanya bila ditambahkan bumbu ini. Aromanya harum, segar, dan khas sehingga dapat mengurangi aroma amis dari daging, ayam, atau seafood


Daun Kunyit (Curcuma longa Linn.)

Aromanya mirip kunyit yaitu wangi dan khas sehingga dapat mengurangi aroma amis pada masakan daging atau ikan. Bumbu ini banyak digunakan di dapur Sumatera. Biasanya ditambahkan pada masakan bersantan seperti gulai, kari, dan kalio. Pilih daun yang tidak terlalu tua atau terlalu muda agar aroma daun maksimal.

Daun Werot (Codiaeum variegatum)

Salah satu varietas dari tanaman puring yang sering ditanam sebagai tanaman hias, namun kuliner Manado menggunakannya sebagai bumbu masakan. Hidangan daging sapi, kerbau, babi, dan ayam akan berkurang bau anyirnya dengan menambahkan daun ini. Gunakan daun yang muda, buang tulang daunnya dan iris halus sebelum ditambahkan pada masakan.

Daun Lelem (Clerodendrum minahassae)
Daun berwarna hijau dan berbentuk oval ini banyak digunakan dalam kuliner Manado. Fungsinya untuk mengurangi rasa pahit dan aroma amis dari masakan. Masakan yang menggunakan bumbu ini antara lain tinotuan, ayam lelem, sayur daun pepaya, dan rica rodoh.  Jika tidak tersedia daun lelem, daun melinjo biasa digunakan untuk menggantikannya.

Daun Salam (Syzygium polyanthum )
Daun salam populer di dapur Asia, seperti Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Daun salam biasanya digunakan dalam bentuk utuh, baik segar maupun kering. Tambahkan 2-3 lembar daun salam untuk masakan berkuah santan atau kaldu sebanyak 1 liter. Dalam kuliner Indonesia, daun salam banyak digunakan sebagai bumbu masakan seperti sayur asam, sayur lodeh, pepes, gulai, kari, nasi kuning, sup, dan bubur gurih. Aroma harum khas daun salam membuat masakan lebih harum dan sedap.

Daun Kari/Salam Koja (Murraya koenigii L.)
Daun ini merupakan salah satu bumbu yang sering digunakan dalam masakan Asia, termasuk Indonesia. Kuliner Eropa juga mengenalnya sebagai daun kari (curry leaf). Daun salam koja memberi aroma harum pada masakan berkuah santan seperti gulai, kari, tumisan daging, atau sayur berkuah kaldu. Selain cita rasa menjadi lebih gurih, daun kari juga menghilangkan aroma amis pada masakan daging atau ikan. Di pasaran daun ini dijual dalam bentuk segar dan bubuk. Gunakan 3-5 lembar daun untuk setiap 1 liter cairan.
Daun Jambu Biji/Jambu Batu/Jambu Kelutuk (Psidium guajava)
Daun jambu biji sering digunakan sebagai bahan pemberi warna masakan, seperti pada telur pindang. Penggunaannya cukup dimemarkan dan dicampur dalam air rebusan telur pindang bersama bumbu-bumbu. Selain memberi efek warna merah, daun jambu juga menambah aroma yang khas pada masakan.

Daun Seledri/Flat Leaf Parsley (Petroselinum crispum)
Daun seledri memiliki aroma yang harum. Di pasaran dijual dalam keadaan segar dan bubuk. Bumbu ini biasanya digunakan untuk memberi aroma harum pada hidangan sup, soto, atau hidangan berkuah lainnya. Batang daun seledri juga sering digunakan sebagai bahan pengharum kuah kaldu.
Daun Mangkokan (Nothopanax scutellarium)
Daun ini berwarna hijau dengan urat daun terlihat jelas. Bentuk daun bulat menyerupai mangkuk, karenanya sering disebut daun mangkokan. Selain sebagai tanaman hias, daun mangkokan banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dapur. Masyarakat Sumatera banyak menggunakan daun mangkokan muda sebagai campuran gulai otak atau gulai ikan. Daun ini juga enak diolah menjadi campuran urap, pepes, dan pecel. Daun mudanya bisa dimakan mentah sebagai lalapan dengan sambal. Menambahkan daun mangkokan dalam masakan dapat mengurangi aroma amis pada olahan masakan berbahan ikan, jeroan, maupun daging.

Daun Kesum (Polygonum odoratum)
Tanaman ini diduga berasal dari Asia Tenggara. Masyarakat Singapura dan Malaysia biasanya menggunakan daun ini sebagai salah satu bumbu wajib masakan laksa. Aroma harum dan cita rasa pedas daun kesum sangat khas dan dapat mengurangi aroma amis pada olahan ikan, ayam, atau daging. Daun kesum memiliki aroma wangi yang tajam seperti campuran aroma daun kemangi dan daun salam koja dengan rasa agak pedas, sehingga bisa digunakan untuk menggantikan kedua daun tersebut. Gunakan 10-20 lembar daun kesum untuk 1 liter santan atau cairan. Hidangan sup ikan asam pedas, laksa, kari ikan, dan kari ayam akan lebih lezat jika dicampur dengan daun ini.

Ruku-Ruku (Ocimum sanctum L.)
Daun yang banyak dijumpai di daerah Sumatera ini memberikan aroma segar dan mengurangi rasa amis pada masakan ikan, daging, atau ayam. Sepintas aroma dan bentuknya mirip daun kemangi dengan sensasi sedikit pedas ketika dikunyah. Bentuk daunnya lebih kecil dari daun kemangi, ada yang berwarna hijau dan agak keunguan. Bumbu daun ini banyak dijumpai dalam masakan Padang, seperti pada hidangan gulai ikan maupun masakan berkuah santan lainnya. Daun ini biasanya digunakan dalam bentuk segar. Pilih daun mudanya dan cuci bersih, lalu masukkan ke dalam masakan beberapa saat sebelum hidangan matang.

Daun Kemangi (Ocimum ×citriodorum)
Daun kemangi memberikan aroma wangi yang khas pada masakan. Daun ini biasa digunakan dalam kondisi segar, baik sebagai lalapan ataupun sebagai bumbu masakan seperti pepes atau laksa. Selain memberi aroma wangi, daun kemangi juga bisa mengurangi aroma amis pada hidangan ikan, telur, atau ayam.

Daun Tespong (Oenanthe javanica)
Sepintas bentuk daunnya mirip daun kemangi. Bagi masyarakat Jawa Barat, daun tespong merupakan lalapan pelengkap sambal dan dinikmati sehari-hari. Aroma daun tespong harum dan teksturnya tidak liat sehingga cocok dimakan segar. Daun mudanya juga sangat enak diolah menjadi tumisan.

Daun Gedi (Hibiscus manihot L.)
Bubur manado (bubur tinutuan) tidak lengkap jika tidak ditambahkan bumbu ini sebagai campuran. Daun gedi mempunyai fungsi sebagai penambah rasa gurih serta mengentalkan. Selain lezat, daun gedi juga kaya akan vitamin A, zat besi, dan serat yang baik untuk pencernaan. Konon, kandungan kolagen daun ini juga bermanfaat sebagai zat antioksidan. Daun gedi warnanya hijau dan sepintas mirip daun singkong. Selain sebagai campuran bubur Manado, daun gedi juga pas dijadikan bahan gulai, sayur bobor, atau ditumis.

Daun Pandan (Pandanus amaryllifolius)
Daun ini termasuk famili dari Pandanaceae. Banyak sekali terdapat jenis tanaman pandan, seperti daun pandan hutan yang sering dipakai sebagai bahan baku tikar, atau pandan Bali yang populer sebagai tanaman hias. Daun pandan untuk bumbu ukurannya lebih kecil dan beraroma wangi yang khas. Selain memberi aroma, daun pandan juga bisa digunakan sebagai pembungkus, seperti pada masakan ayam goreng pandan atau talam Thailand. Daun pandan juga bisa memberikan warna hijau pada masakan, caranya dengan menumbuk daun dan memeras airnya. Campur daun pandan dengan daun suji agar warna hijau yang dihasilkan lebih kuat.
Untuk pengharum kue atau masakan, pilih daun pandan yang tidak terlalu tua atau muda. Potong-potong kasar agar aroma pandan lebih kuat dibanding dalam bentuk utuh. Aroma wangi daun pandan mudah menguap, karena itu tambahkan daun ke adonan atau masakan sesaat sebelum adonan atau masakan diangkat dari perapian.

Daun Suji (Pleomale angustifolia)
Daun ini banyak digunakan sebagai bahan pewarna hijau pada makanan, kue-kue tradisional, atau minuman seperti pada es cendol. Daun suji adalah tanaman perdu yang dapat mencapai tinggi 6 meter. Bentuk daunnya memanjang dan tersusun melingkar, dan sesekali berbunga. Karena keindahan bentuk daunnya, tanaman ini sering ditanam sebagai tanaman hias. Selain memberi warna hijau, daun suji juga memberi aroma harum yang khas, meskipun tidak seharum daun pandan.

Cara membuat pewarna alami dari daun suji adalah sebagai berikut: siapkan 40 lembar daun suji bersih, 3 lembar daun pandan, 200 mililiter air, dan seperempat sendok teh kapur sirih. Potong-potong daun suji dan daun pandan, masukkan ke dalam lumpang bersama air dan kapur sirih, lalu tumbuk hingga lembut atau bisa menggunakan blender. Hasil tumbukan lalu disaring dengan saringan halus, dan siap digunakan sebagai pewarna. Foto/Teks: Budi Sutomo