WELCOME

WELCOME

Friday, February 18, 2011

Ayam Desa Populer di Kota


Ayam Desa Populer di Kota

Rasanya ayam goreng racikan dalam negri kalau bersaing dengan ayam goreng impor sudah tidak jaman. Buktinya, ayam goreng desa ini, Kepopulerannya sampai ke mancanegara

Ditengah berkembangnya bisnis ayam goreng impor, seperti KFC, Texas, CFC dan McDonald, ayam goreng dengan racikan negeri ini rupanya tetap digemari.

Buktinya ayam goreng tradisional Yogyakarta yang terkenal dengan slogan "Ayam desa masuk kota" ini makin merebak dengan menambah cabang barunya. Padahal usaha ayam goreng Mbok Berek ini berawal dari sebuah warung kecil, bermodalkan satu meja dan empat kursi, yang waktu itu belum bisa dibilang restoran. "saat itu kondisi keuangan kami memang belum cukup untuk membuat satu rumah makan yang besar. apalagi usaha itu sering mengalami jatuh bangun" ungkap Ny. Ratna Juwita Umiyatsih Rejeki yang dikenal sebagai Ny. umi tentang awal usahanya.

Toh, ayam goreng olahan pewaris langsung atau cucu tunggal dari anak sulung Mbah Berek Ronopawiro, seorang pengusaha restoran ayam goreng terkenal dari yogyakarta ini, tak kehilangan penggemar penyantap ayam goreng. Pasalnya, warung kecil yang sekarang telah berkembang menjadi restoran itu, kini hampir tak pernah sepi pengunjung.

Sadar kalau usahanya ini harus mendapat hak merek, pada 1972 Ny. Umi mendaftarkan hak merk dagangnya dengan nama "Mbok Berek" ini di Departemen Kehakiman RI. Bersamaan dengan itu, dibukalah cabang baru dibilangan daerah pegangsaan timur.

Untuk menjaga kerahasiaan bumbu-bumbu dan pengolahan ayam gorengnya, Mbah Berek Ronopawiro, hanya menurunkan bumbu warisan kepada putra-putrinya saja. dan sebagai cucu tunggal bumbu warisan ini sudah pasti jatuh ketangan Ny. Umi.

Dua tahun berselang setelah cabang baru berdiri, menyusul lagi satu cabang di Jl. Tanjung Karang, kemudian berturut-turut cabang lain didaerah cikini dan Jl. Prof. Supomo yang kini telah diperluas menjadi tiga kapling.

Kini, dari kedisiplinan dan kemandirian yang diperoleh dari pengalaman, Ny. Umi menerapkannya pada anak-anaknya. "Saya mengarahkan mereka untuk dapat mandiri dan bertanggung jawab," begitu pengakuan ibu empat orang anak ini.

Meski begitu, berkembangnya rumah makan Mbok berek ini tidak lepas dari standar mutu bahan. Itu sebabnya, wanita yang pernah menjabat sebagai Bendahara II ikatan pengusaha wanita Indonesia ini, Mendirikan PT Weling Simbah Wulung, sebuah perusahaan pemasok bahan baku ayam kampung yang mendapat kuasa penuh dari Mbok Berek Ny. Umi untuk me-franchise-kan merek dagangnya.

Lalu, melihat besarnya peminat Franchise dan guna memberikan standar cita rasa khas, didirikan pula pabrik dicibitung, Jawa Barat untuk membuat bumbu-bumbu dalam bentuk padat yang siap diedarkan diseluruh restoran "Mbok Berek".

Kepopuleran ayam goreng yang berasal dari kampung ini, rupanya tak lepas dari pengamatan Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi, dan berhak mendapatkan penghargaan pada 1984. Kemudian setahun berikutnya menyusul penghargaan dari Perhimpunan Hotel dan restoran Indonesia.

Juga setidaknya, dalam waktu yang tak lama lagi telah disiapkan restoran-restoran "Mbok Berek" di Singapura, Filipina, dan Amerika Serikat. Dan meski berada jauh dari negri asal "ayam kampung masuk desa" ini, semua restoran itu didesain khas jawa, serta bumbu asli dari "Mbok Berek".

Belakangan ini, untk mengenang jasa nenek moyangnya, Ny. Umi merencanakan mendirikan sebuah museum peralatan masak kuno yang digunakan pada masa zaman Mbok Berek hingga modern. Dalam museum yang terletak di desa Candi Kalasan, Yogyakarta, tempat cikal bakal dan warung makan Mbok Berek yang pertama kali berdiri, juga akan disajikan kronologis usaha dan perkembangan usaha.

No comments:

Post a Comment